JAKARTA (DP) — Untung tak dapat diraih, malang tak
dapat ditolak. Fatkhun Nadjib AS (50), seorang off-roader nasional,
tewas mengenaskan akibat tabrak lari yang menimpanya di ruas tol
Cipularang, Jawa Barat, Sabtu (29/11) malam kemarin. Alih-alih menolong
korban kecelakaan, pria berambut panjang yang berdomisili di Depok, Jawa
Barat ini malah menulai ajal oleh pengendara ceroboh.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengaku mengenali mobil sedan yang digunakan pelaku ketika menabrak korban.
Aksi tabrak lari itu sendiri diawali dari kebaikan Nadjib
memberi pertolongan kepada korban kecelakaan yang terhimpir di balik
kemudi Isuzu Elf. Untuk urusan seperti ini Nadjib memang punya segudang
pengalaman yang diperolehnya dari aktivitas off-road.
Nadjib yang kala itu akan kembali ke Jakarta dari sebuah
acara di Bandung sedang berusaha membantu mengeluarkan korban dengan
Ford Everest. Nadjib diketahui berkendara bersama istri, Her Moegie, dan
putranya, Ramadhan Dede.
Seperti biasa, saat kejadian, pukul 22.38, kondisi jalan
di ruas tol Cipularang temaram. Meski begitu, bukan berarti kegelapan
bisa membatasi jarak pandang aman pengemudi.
Ketika membantu korban, posisi Nadjib berdiri pada sisi
kiri jalan. Sebuah posisi yang sebetulnya aman. Namun tatkala tubuhnya
sedikit keluar dari balik mobil, sehingga beresiko bencana, sebuah sedan
yang melaju cepat menghantamnya.
Kemungkinan besar, Jadjib terhantam pada pinggulnya. Dia
langsung terpental. Putranya yang tengah mengambil video terperanjat.
Nyawa Nadjib pun tak dapat ditolong. Dia pergi selamanya di tempat
kejadian kecelakaan. Sementara itu penabrak langsung melarikan mobilnya
tanpa ada yang berusaha mengejar.
Kasus tewasnya Nadjib ini bisa menjadi pelajaran bagi kita
semua. Pelajaran penting tentu harus diambil oleh para pengendara yang
terbiasa melaju cepat tanpa memprtimbangkan kemungkinan adanya obyek
statis dan bergerak di depan.
Hantaman yang diterima Nadjib semestinya bisa dihindari
oleh setiap pengemudi bila mereka mematuhi norma-norma berkendara
selamat di jalan raya, sekalipun dalam kondisi jalan gelap. Apalagi
kejadian seperti ini kerap diterima oleh pengendara yang tidak mawas
diri akibat menghilangkan fokus berkendara atau menyalip dari sisi kiri.
Jangan pernah berpikir bahwa lajur paling kiri (bahu
jalan) di tol merupakan daerah aman. Di titik yang musti bersih dari
arus lalulintas ini umumnya digunakan untuk kendaraan menepi akibat
masalah tertentu. Karena itu, jangan sesekali menyalip dari kiri,
apalagi memakai bahu jalan. Terlebih ketika pandangan terhalang.
Kita tidak bisa menyalahkan suasana gelap di kejadian ini.
Kita juga tidak bisa menyalahkan Nadjib sepenuhnya karena dia keluar
dari balik mobil. Seorang pengemudi bertanggung jawab akan selalu mawas
diri. Seorang pengemudi cakap umumnya tahu batas kecepatan yang sesuai
dengan jarak pandang yang diterima.
Sistem penerangan mobil, selama berkondisi normal, bisa
membuat pengendara selamat jika mereka mengetahui batas kecepatan aman
di malam hari. Sekali lagi, kita tidak bisa menuding kondisi lintasan
yang gelap.
Sementara untuk para orang baik yang ingin memberi
pertolongan di jalan tol atau jalan raya hendaklah mempertimbangkan
keselamatan diri sebelum membantu korban. kecalakaan yang menimpa
Nadjib umunya sama dengan menabrak orang yang sedang mengganti ban di
pinggir jalan.
Oleh karena itu, sebelum melakukan pertolongan letakkanlah
segitiga pengaman jauh di belakang mobil. Jarak minimum peletakkan
segitiga pengaman adalah 25 meter di belakang mobil. Jarak ini sesuai
dengan rata-rata batas kemampuan mobil berhenti setelah pengereman
keras.
Bila tak ada segitiga pengaman, cobalah menggunakan
kedipan lampu hazard di mobil Anda. Posisi terbaik adalah menempatkan
mobil dengan lampu hazard menyala di belakang kendaraan korban, bukan di
depannya. Ada baiknya lampu kabin mobil ikut dinyalakan agar sinarnya
bisa ditangkap para pengendara di belakang.
Semoga kecelakaan serupa dengan yang menimpa orang yang
dikenal baik di lingkungan komunitas off-road ini tidak akan pernah
terulang lagi. [dp/GRG]
No comments:
Post a Comment