Tuesday 20 January 2015

Jangan Salahkan Gelap Atas Tewasnya Off-Roader

http://img.antaranews.com/new/2013/09/ori/20130930Kecelakaan-Tunggal-300913-MRH-3.jpg
JAKARTA (DP) — Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Fatkhun Nadjib AS (50), seorang off-roader nasional, tewas mengenaskan akibat tabrak lari yang menimpanya di ruas tol Cipularang, Jawa Barat, Sabtu (29/11) malam kemarin. Alih-alih menolong korban kecelakaan, pria berambut panjang yang berdomisili di Depok, Jawa Barat ini malah menulai ajal oleh pengendara ceroboh.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengaku mengenali mobil sedan yang digunakan pelaku ketika menabrak korban.
Aksi tabrak lari itu sendiri diawali dari kebaikan Nadjib memberi pertolongan kepada korban kecelakaan yang terhimpir di balik kemudi Isuzu Elf. Untuk urusan seperti ini Nadjib memang punya segudang pengalaman yang diperolehnya dari aktivitas off-road.
Nadjib yang kala itu akan kembali ke Jakarta dari sebuah acara di Bandung sedang berusaha membantu mengeluarkan korban dengan Ford Everest. Nadjib diketahui berkendara bersama istri, Her Moegie, dan putranya, Ramadhan Dede.
Seperti biasa, saat kejadian, pukul 22.38, kondisi jalan di ruas tol Cipularang temaram. Meski begitu, bukan berarti kegelapan bisa membatasi jarak pandang aman pengemudi.
Ketika membantu korban, posisi Nadjib berdiri pada sisi kiri jalan. Sebuah posisi yang sebetulnya aman. Namun tatkala tubuhnya sedikit keluar dari balik mobil, sehingga beresiko bencana, sebuah sedan yang melaju cepat menghantamnya.
Kemungkinan besar, Jadjib terhantam pada pinggulnya. Dia langsung terpental. Putranya yang tengah mengambil video terperanjat. Nyawa Nadjib pun tak dapat ditolong. Dia pergi selamanya di tempat kejadian kecelakaan. Sementara itu penabrak langsung melarikan mobilnya tanpa ada yang berusaha mengejar.
Kasus tewasnya Nadjib ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Pelajaran penting tentu harus diambil oleh para pengendara yang terbiasa melaju cepat tanpa memprtimbangkan kemungkinan adanya obyek statis dan bergerak di depan.
Hantaman yang diterima Nadjib semestinya bisa dihindari oleh setiap pengemudi bila mereka mematuhi norma-norma berkendara selamat di jalan raya, sekalipun dalam kondisi jalan gelap. Apalagi kejadian seperti ini kerap diterima oleh pengendara yang tidak mawas diri akibat menghilangkan fokus berkendara atau menyalip dari sisi kiri.
Jangan pernah berpikir bahwa lajur paling kiri (bahu jalan) di tol merupakan daerah aman. Di titik yang musti bersih dari arus lalulintas ini umumnya digunakan untuk kendaraan menepi akibat masalah tertentu. Karena itu, jangan sesekali menyalip dari kiri, apalagi memakai bahu jalan. Terlebih ketika pandangan terhalang.
Kita tidak bisa menyalahkan suasana gelap di kejadian ini. Kita juga tidak bisa menyalahkan Nadjib sepenuhnya karena dia keluar dari balik mobil. Seorang pengemudi bertanggung jawab akan selalu mawas diri. Seorang pengemudi cakap umumnya tahu batas kecepatan yang sesuai dengan jarak pandang yang diterima.
Sistem penerangan mobil, selama berkondisi normal, bisa membuat pengendara selamat jika mereka mengetahui batas kecepatan aman di malam hari. Sekali lagi, kita tidak bisa menuding kondisi lintasan yang gelap.
Sementara untuk para orang baik yang ingin memberi pertolongan di jalan tol atau jalan raya hendaklah mempertimbangkan keselamatan diri sebelum membantu korban.  kecalakaan yang menimpa Nadjib umunya sama dengan menabrak orang yang sedang mengganti ban di pinggir jalan.
Oleh karena itu, sebelum melakukan pertolongan letakkanlah segitiga pengaman jauh di belakang mobil. Jarak minimum peletakkan segitiga pengaman adalah 25 meter di belakang mobil. Jarak ini sesuai dengan rata-rata batas kemampuan mobil berhenti setelah pengereman keras.
Bila tak ada segitiga pengaman, cobalah menggunakan kedipan lampu hazard di mobil Anda. Posisi terbaik adalah menempatkan mobil dengan lampu hazard menyala di belakang kendaraan korban, bukan di depannya. Ada baiknya lampu kabin mobil ikut dinyalakan agar sinarnya bisa ditangkap para pengendara di belakang.
Semoga kecelakaan serupa dengan yang menimpa orang yang dikenal baik di lingkungan komunitas off-road ini tidak akan pernah terulang lagi. [dp/GRG]

No comments:

Post a Comment