Monday 31 August 2015

Test Drive: All New Mitsubishi Triton

Test Drive: All New Mitsubishi Triton 
PEKANBARU (DP) – All New Mitsubishi Triton diyakini akan tetap melanjutkan sebagai salah satu tulang punggung PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai Agen Pemegang Merek di Indonesia.
Meskipun banyak pilihan double kabin yang disuguhkan, namun Triton tetap dipercaya banyak perusahaan tambang dan petanian. KTB mencatatkan Triton sepanjang Januari hingga Juni kuasai 50,1 market share di segmen Light Commercial Vehicle (LCV).
Kehadiran All New Triton generasi kelima ini diyakini selain ketangguhannya di sebagai kendaraan komersil, namun juga disisipkan kemampuannya memanjakan penumpang layaknya passenger car.
Mitsubishi secara maksimal mengoptimalkan kenyamanan kabin dengan memperkuat struktur bodi rangka dan rangka mesin. Penyempurnaan kemampuan suspensi hingga pengembangan body mounting menjadi lebih gemuk. Aerodinamika juga disajikan dengan nilai hambatan udara 0,42 (coefficient drag).
All New Triton juga makin andal membawa barang, karena cargo double cabin diperluas, panjang menjadi 1.520 mm dan tinggi 475 mm.
Dikemas sebagai kendaraan komersil namun dengan kenyamanan seperti passanger car, hal itu kami temui saat memasuki kabinnya. Tak terkesan sebagai kendaraan “pekerja”, tapi lebih akrab sebagai Sport Utility Vehicle. Memang, All New Triton ini berbagi platform dengan All New Pajero Sport yang direncanakan hadir tahun depan.
Menggunakan sebuah lahan di Tenayan, Pekanbaru, Riau, All New Triton diberikan tantangan berupa sirkuit light off-road racikan Indonesia SmartDrive (Indonesia Smart Driving Consulting).
Kemampuan “merayap” All New Triton terlihat di beberapa rintangan berupa turunan dan tanjakan sekitar 45 derajat kedalaman 5 meter sampai 20 meter hingga melaju di kemiringan.
Engine brake All New Triton tidak membuat mesin meraung tinggi saat melewati turunan. Kami hanya cukup mengendalikan kemudi agar tetap melaju lurus.
Begitupula dengan tanjakan 45 derajat dengan ketinggian sekitar 10 meter, tak perlu menekan pedal dalam-dalam. Sentuh sedikit saja pedal gas hingga 1.000-1.500 rpm, All New Triton mudah melewatinya.
Sesuai petunjuk instruktur, penggunaan transmisi 4L dan gear 1, All New Triton mampu menaklukkannya tanpa kesulitan. Diyakini teknik ini guna menekan penggunaan bahan bakar yang berlebih, kopling lebih awet dan suspensi tetap berumur panjang.
Adapun suspensi berperan penuh All New Triton melewati parit. Teknik yang diajarkan ISDC terbilang ampuh melewati parit dengan cara menyilang, sehingga sisi depan dan belakang tetap mendapat traksi, meski salah satu ban menggantung. All New Triton bisa berbelok hingga 5,9 meter, lock-to-lock kemudi hanya 3,8 putaran.
Close length dan open length suspension kian optimal. Suspensi depan telah diperbesar diameternya menjadi 31 mm dan pegas diperkuat. Suspensi belakang juga disempurnakan terutama di bagian stabiliser, dumping force dan leaf spring lebih panjang.
Ketika kami melewati genangan air, cipratan air tidak mengarah ke kaca depan. Hal ini berkat desain wheel arch / rumah ban depan serta penggunaan ban GT Radial Savero 265/70 R16.
Kami pun sempat berada di jok baris kedua sebagai penumpang. Dari sisi sebagai penumpang, jok tidak terlalu tegak.
Bahkan sempat disopiri duduk di belakang pereli Indonesia, Rifat Sungkar, mencicipi medan berbeda, speed off-road di kawasan Hotel Labersa, Riau.
Rifat meyakini penyempurnaan pada suspensi belakang dan body mounting tidak membuat penumpang belakang terlempar ataupun vibrasi yang berlebihan. Sehingga All New Triton bisa digunakan sebagai kendaraan keluarga, apalagi desainnya kini makin modern.
Adapun mesin All New Triton Exceed MT yang kami bawa membawa mesin empat silinder, tipe 4D56 2.5L DI-D Commonrail Turbocharger. Tenaga yang disuguhkan 175 hp pada 4.000 rpm dan torsi 400 Nm pada 2.000 rpm. [dp/Kch]

No comments:

Post a Comment