Tuesday 6 January 2015

Mitsubishi Strada Triton Jelajah Jalur Pesisir Barat Sumatera

img  


Aditya Maulana
Jakarta - Jika Anda hendak pergi ke Sumatera khususnya Padang, Sumatera Barat, ada 3 jalur yang bisa dilalui. Pertama adalah lintas tengah, kedua timur dan ketiga pesisir barat. Diantara ketiga jalur itu, jalanan yang paling ekstrim adalah lintas pesisir barat.

Gambaran untuk lintas tengah didominasi jalanan yang lurus dan hutan sawit serta rawan kecelakaan dan lintas timur merupakan jalanan yang ramai bus dan truk. Kedua jalur itu juga rawan kejahatan.

Ketika detikOto pergi ke Padang, Sumatera Barat. Jalur yang dipilih adalah lintas pesisir barat. Jalannya memang lebih ekstrim dibanding lintas timur dan tengah. Tapi lebih aman dari yang namanya kejahatan seperti begal.

Ketika terlintas jalur pesisir barat yang ekstrim, yang tersirat dalam pikiran adalah menggunakan mobil yang tangguh di medan yang berat. Yup, detikOto pun akhirnya memutuskan untuk menggunakan pikap double cabin dari Mitsubishi, yakni Strada Triton.

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) pun memberikan pinjaman 1 unit Strada Triton keluaran tahun 2009 kepada detikOto untuk digunakan menjelajah dari Jakarta sampai ke Padang, Sumatera Barat.

Seperti apa ketangguhan Mistubishi Strada Triton melintasi jalur pesisir barat Sumatera? Mari kita simak ulasannya di bawah ini!
1. Perjalanan dari Jakarta menuju Padang
Ketika berangkat dari markas detikcom dibilangan Warung Buncit, Jakarta Selatan, kami sudah dihadapkan dengan jalanan macet hingga ke Slipi. Untuk menuju pelabuhan Merak, Banten, detikOto memilih untuk masuk tol dan keluar di Cilegon Barat.

Setelah mengarungi lautan selama 3 jam dengan menggunakan kapal Fery, detikOto tiba di pelabuhan Bakauheni, Lampung. Jalanan menuju Bandar Lampung mulai menantang. Jalanan turunan dan tanjakan serta truk-truk besar mulai sering dihadapi.

Karena memilih jalur lintas pesisir barat maka jalan yang dilewati detikOto hingga sampai di Padang, Sumatera Barat adalah Jakarta, Bandar Lampung, Krui, Bengkulu, Mukomuko dan terakhir Padang. Sepanjang jalan itu jalanannya benar-benar ekstrim.

Singkat cerita, dibeberapa wilayah detikOto selalu dihadapkan dengan jalanan yang rusak, berkelok-kelok, tanjakan dan turunan. Medan berat itu dirasa tidak ada artinya, karena Mitsubishi Strada Triton berhasil melibas jalanan tersebut dengan mulus.

Ketika melewati jalan yang berkelok-kelok dengan kondisi menurun serta menanjak, Strada Triton benar-benar tangguh. Padahal dibak bagian belakangnya mengangkut 1 unit motor matik, tapi tenaganya benar-benar melimpah.

Begitu juga saat melindas jalanan yang rusak serta berlubang. Bantingan suspensinya cukup membuat pengemudi dan penumpang merasa tetap nyaman berada di dalam kabin.

Sesuai dengan karakter mesin diesel, torsi Mitsubishi Strada Triton juga sangat melimpah sehingga tidak ada alasan untuk tidak bisa melewati jalan seekstrim apapun yang ada di jalur pesisir barat.

Karakter bannya yang besar dan sudah offroad membuat perjalanan semakin lancar. Mobil ini tanguh di jalanan asapal maupun non aspal. Itu dibuktikan ketika dibeberapa wilayah ada jalan yang masih belum diaspal dan banyak batu-batuan.

Meski mobil ini tergolong lama karena keluaran tahun 2009, suspensi, performa dan yang lainnya masih sangat oke. Hanya saja ada sedikit masalah pada ban.

Saat berjalan dari Krui menuju ke Bengkulu tepatnya di Tais Kabupaten Seluma ban kiri depan bocor. Pas dicek ternyata bannya sobek. Jalan pesisir barat memang gokil.

Tapi itu tidak menyurutkan dan menjadi masalah besar bagi detikOto. Sampai akhirnya kami melanjutkan perjalanan lagi dan tiba di Padang, Sumatera Barat dengan selamat.
2. Konsumsi Bahan Bakar
Sebenarnya tujuan utama detikOto bukan untuk menguji masalah konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Strada Triton. Tapi untuk mobil yang menggendong mesin berkapasitas 2.500 cc dan diajak berpetualang ke Sumatera tergolong irit.

Memang tidak bisa diketahu berapa angka pastinya. Tapi selama di perjalanan dari Jakarta hingga ke Padang, Sumatera Barat, detikOto hanya melakukan pengisian bensin sebanyak 4 kali. Pertama di Krui, kedua di Bengkulu, ketiga di Mukomuko dan terakhir ketika menuju Padang.

Tapi pengisian itu tidak dilakukan dari full hingga ke bensin kosong melainkan sudah setengah atau lewat dari setengah sudah diisi. Kenapa, karena SPBU dibeberapa wilayah yang dilewati detikOto cukup jarang.

Jadi daripada kehabisan ditengah hutan, mending diisi lagi sampai full. Kebanyakan disana yang menjual besin apalagi di beberapa wilayah kecil menjualnya secara eceran dengan nama Pertamini.
3. Sensasi Menjadi Penumpang Depan dan Belakang
Selama di perjalanan, detikOto tidak hanya menjadi pengemudi tapi kebanyakan menjadi penumpang. Untuk dibagian depan memang terasa cukup nyaman, tapi untuk dikabain belakang, ruang kakinya tidak bisa bergerak sebebas duduk di jok penumpang depan.

Kelemahaan lainnya adalah sandaran di jok belakang terlalu tegak sehingga jika duduk dengan jarak yang cukup jauh, Anda akan merasa cepat pegal.

Untuk joknya itu sendiri, Strada Triton yang digunakan detikOto sudah dilengkapi dengan jok kulit sehingga duduk pun terasa lebih nyaman terutama pada bagian pengemudi dan penumpang depan.

Tak hanya itu, untuk keperluan pengabilan gambar, detikOto juga merasakan bagaimana duduk di bak belakang. Jika ditanya enak atau tidak, jawabannya sudah pasti tidak enak karena ketika melewati jalanan yang jelek, pantat terasa ada yang nonjok.

Tapi untuk masalah luas jangan ditanya, bak belalkang Strada Triton cukup luas. Bayangkan saja di bak itu diisi oleh 1 unit motor matik, box motor dan beberapa tas besar serta beberapa peralatan lainnya.

4. Kesimpulan
Jika ditanya kelebihan dari Mitsubishi Strada Triton cukup banyak. Apalagi diajak melintasi jalanan yang ekstrim seperti berlubang, benatuan, tanah, mobil ini adalah jagonya.

Memang jika melewati lubang yang besar atau jalanan rusak, di dalam kabin tidak akan merasakan kenyamanan karena badan Anda akan ikut terombang ambil. Untungnya, mobil ini didukung dengan suspensi yang mumpuni.

Soal tenaga dan torsi juga jangan ditanya karena aslinya benar-benar melimpah. Jalanan dengan kondisi apapun mobil ini sangat tangguh.

Begitu juga di jalanan aspal, mobil ini ketika dipacu detikOto di jalan tol sempat menyentuh angka lebih dari 120 km/jam. Sebenarnya masih mau dibejek lebih dalam lagi, tapi karena kondisi jalan di depannya tidak mendukung alias mulai padat.

Tak hanya keungulan yang kita bahas, tapi kekurangan dari mobil ini juga harus diketahui karena bisa menjadi bahan koreksi bagi Mitsubishi. Selama dibawa berjalan jauh ke Padang, Sumatera Barat, mobil ini memiliki beberapa kekurangan.

Meski masih didimonasi oleh keungulannya, tapi yang menjadi nilai minus pada Strada Triton ini adalah ruang kaki pada baris kedua dan sandaran bagian belakang yang terlalu tegak.

Ditambah juga dengan radius putar yang cukup besar sehingga ketika hendak putar balik atau belok cukup ribet jika jalannya kecil. Tapi ini juga berkat panjangnya mobil.

No comments:

Post a Comment